Mengenal Terapi Orthokeratology, Metode untuk Atasi Mata Minus terhadap Anak
Mata minus mampu saja terjadi terhadap siapa saja, apalagi anak-anak. Hanya saja, mata minus terhadap anak kerap kali susah terdeteksi atau apalagi tersamar bersama kondisi lain.
Padahal, mata minus mampu mengganggu kesibukan sehari-harinya, apalagi dalam kesibukan belajar. Sebab, anak pun ada problem untuk mampu lihat objek jarak jauh bersama jelas.
Mata minus mampu terjadi terhadap anak diketahui berkaitan bersama sebagian faktor. Antara lain layaknya keturunan, rutinitas membaca buku yang sangat dekat, atau kerap main smartphone atau perangkat lainnya dalam kala yang cukup lama terapi ortho k .
Namun, tersedia langkah untuk menjawab kasus tersebut. Salah satunya, bersama terapi orthokeratology. Cara ini yang dikenal bersama metode Ortho K diklaim efektif untuk mengoreksi penglihatan mata minus anak.
Lensa kontak rigid gas permeable bersama desain tertentu yang digunakan untuk metode ini disebut bersama Orthokeratology contact lens, atau disingkat Ortho-K lens atau lensa kontak Ortho-K.
Ortho K adalah prosedur non-bedah yang disebut bersama Corneal Refractive Therapy (CRT). Terapi ini berwujud alami bukan melalui proses pembedahan supaya cukup diminati. Metodenya bersama manfaatkan lensa kontak Rigid Gas Permeable (RGP) yang digunakan kala tidur sekurang-kurangnya 8 jam di malam hari.
Ortho K merupakan metode membentuk ulang kornea mata pasien yang tidak beraturan supaya ulang bulat normal. Dengan demikian, penglihatan pasien menjadi jernih kembali. Lalu, mampu menjadi solusi untuk menghimpit perkembangan miopia terhadap anak. Sebab, ortho K punyai dua manfaat menghambat laju minus dan mampu menurunkannya.
“Orthokeratology merupakan sebuah prosedur pemakaian lensa kontak rigid gas permeable desain tertentu terhadap malam hari kala tidur. Kemudian untuk membentuk ulang permukaan kornea bersama tujuan menghilangkan kelainan refraksi dan menghambat kenaikan minus terhadap anak anak yang minusnya cepat bertambah,” demikian ulasan di laman formal JEC Eye Hospitals plus Clinics, dikutip Rabu 7 September.
Pada kala tidur, lensa kontak selanjutnya bakal membentuk ulang kornea mata pasien secara alami. Dengan demikian, terhadap kala bangun dan beraktivitas pasien mampu punyai penglihatan lebih jernih.
Meskipun terbilang sebagai hal yang baru di Indonesia, namun sebetulnya metode ini telah berkembang sejak th. 1940 oleh Dokter Optometri, George Jessen (1916-1987) dan telah mendapat FDA (Food plus Drug Administration’s) Approval.
Keunggulan
Ortho-K punyai sebagian keunggulan, yakni tidak invasif, tidak perlu tindakan bedah, dan berwujud sementara. Ketika pengguna berhenti manfaatkan Ortho-K, maka kornea bakal ulang ke bentuk awal mulanya sebagian hari kemudian.
Dengan begitu, pengguna mampu ulang manfaatkan kacamata atau lensa kontak kapan saja mereka inginkan. Pengguna terhitung mampu menjalani LASIK atau ReLEx SMILE sesudah pemakaian Ortho-K dihentikan dalam kurun kala tertentu.
Ortho-K merupakan terapi yang sangat aman. Meskipun terkandung potensi resiko infeksi, namun berbagai studi tunjukkan kemungkinan infeksi disebabkan oleh Ortho-K sangat kecil. Risiko selanjutnya terhitung mampu dihindarkan bersama laksanakan konsultasi secara berkala bersama dokter mata spesialis lensa kontak. Kemudian, merawat kebersihan dari lensa kontak Ortho-K serta cairannya.
Material lensa Ortho-K yang berwujud kaku bersama permeabilitas oksigen yang tinggi terhitung mampu menghambat penempelan bakteri ke permukaannya, ketimbang lensa kontak lunak.
Hingga kini, tidak terkandung batasan umur untuk pengguna Ortho-K. Program Ortho-K mampu menjadi pilihan bagi yang tidak mampu manfaatkan lensa kontak sebab alergi, ketidaknyamanan, dan terhitung mata kering.
Ortho-K terhitung sesuai digunakan oleh para pengguna yang aktif berolahraga dan bekerja terhadap lingkungan berdebu atau outdoor. Termasuk dalam kondisi yang mampu membawa dampak kasus terhadap pemakaian lensa kontak. Demikian pula bagi yang secara umur masih sangat muda untuk laksanakan prosedur bedah refraktif layaknya LASIK ataupun ReLEx SMILE, Ortho-K mampu menjadi alternatif.
Terapi Ortho K ini punyai tingkat keberhasilan tinggi dan terbukti mampu menolong para orang tua yang dambakan anaknya mampu terlepas kacamata tanpa kudu laksanakan operasi. Biayanya pun terbilang terjangkau. Di Indonesia, telah banyak calon siswa Akmil, Akpol, Pilot, dan lainnya yang lulus tes kesegaran mata melalui metode Terapi Ortho K.